Laman

Senin, 05 Desember 2011

MIKROORGANISME PADA SALURAN PENCERNAAN

§ Agen yang berhubungan dengan penyakit saluran pencernaan
Enterobacteriaceae
Sifat biokimia yang digunakan untuk klasifikasi Enterobacteriaceae
Daya patogen Enterobacteriaceae
§ Pengobatan dan pengendalian organisme saluran pencernaan Gram negatip : Salmonella
    Shigella
        Vibrionaceae : Vibrio cholera
        Brucellaceae  : Brucella sp
        Virus gastroenteritis        : Agen mirip Norwalk
                                                  Rotavirus
§ Agen-agen yang berhubungan dengan infeksi sistemik
       Organisme anaerob obligat : Bacteriodes
                                                      Fusobacterium
        Virus saluran pencernaan            : Poliovirus
                                                             Virus coxsackie
                                                              Echovirus
        Virus Hepatitis    : Hepatitis A
                                      Hepatitis B
                                      Hepatitis non-A, non-B
        Aquired immune deficiency syndrome (AIDS)
§ Agen yang berhubungan dengan mulut
         Bakteri : Treponema vincentii dan Bacteriodes melaninogenicus : Angina Vincent
         Actinomycetes : aktinomikosis
         Herpesvirus : Herpes simpleks tipe 1
         Sitomegalovirus
         Virus EB
         Mononukleosis yang menginfeksi

            Saluran pencernaan adalah tabung berliku-liku yang panjang yang menerima hara dari lingkungannya, merombaknya, dan menyerap sari yang perlu. Saluran pencernaan memberi jalan terbaik bagi kuman pathogen untuk memasuki tubuh bersama air dan makanan. Saat lahir usus adalah steril namun organisme segera masuk besama makanan misal pada waktu menyusui Streptococcus asam laktat dan lactobacilli dalam jumlah besar seiring dengan pola makan menjadi pola makan dewasa maka flora normal usus juga ikut berubah.
Pada duodenum orang dewasa terdapat 108 – 1010 bakteri/gram isi usus, pada caecum dan kolon transvernum 105– 108 bakteri/gram dan pada sigmoid dan rectum 1011 bakteri/gram. Pada kolon orang dewasa normal 96 – 99 % flora bakteri terdiri atas bakteri anaerob seperti Bacteriodes fragilis, Fusobacterium, lactobacilli, misal bifidobacterium clostridia ( Clostridium perfringens 103 – 105 bakteri/gram. Hanya 1-4 % bakteri aerob fakultatif ( koliform, enterococcus, Pseudomonas, Proteus, laktobasil, candida dan mikroorganisme lainnya.

Bakteri usus mempunyai peran penting, diantaranya adalah :
1.Sintesis vitamin K
2. Konversi pigmen-pigmen empedu dan asam-asam empedu
3. Penyerapan zat-zat makanan dan hasil pemecahannya
4. Perlawanan terhadap mikroorganisme pathogen.
Beberapa sifat fisiologis yang meminimumkan bahaya bagi tubuh :
1. Konsentrasi asam yang tinggi dalam lambung
2. Folikel limfa ( getah bening ) dalam lambung, usus kecil dan usus besar.

Adanya flora normal pada usus metode fungsinya tidak diketahui sebagai mekanisme pertahanan , penggunaan antibiotika , organisme seperti Candida, Staphylococcus, Clostridium atau Psedomonas bisa tumbuh tanpa halangan. Diperkirakan lebih dari satu milyar anak dibawah 5 tahun di Asia, Afrika dan Amerika latin terkena diare akut yang menimbulkan sekitar 5 juta kematian.

§ ENTEROBACTERIACEAE

            Beberapa anggota Enterobacteriaceae selalu dipandang sebagai pathogen sedangkan yang lain secara rutin dijumpai sebagai flora normal, saluran usus atau saprofit yang hidup pada bahan tumbuhan yang membusuk. Akan tetapi semuanya mempunyai potensi untuk menimbulkan penyakit dalam keadaan yang cocok dan harus dianggap sebagai organisme oportunis.
            Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri gram negatip berbentuk batang yang habitat alaminya berada pada sistim usus manusia dan binatang. Keluarga Enterobacteriaceae meliputi banyak jenis ( Escherichia, Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia Proteus, Providencia, Edwarsiella, Hafnia, dan lainnya )Beberapa organisme, misalnya Escherichia coli merupakan flora normal dan menyebabkan penyakit, sedangkan yang lain seperti Salmonella dan Shigella merupakan pathogen bagi manusia dan beberapa sebagai saprofit pada tanah dan air. Enterobacteriaceae merupakan fakultatif anaerob atau aerob kompleks dan menghasilkan berbagai toksi yang mematikan. Enterobacteriaceae bakteri gram negatip berbentuk batang yang dapat disebut juga coliform.
            Beberapa sifat biokimia yang digunakan untuk mengklasifikasi kelompok Enterobacteriaceae meliputi kemampuan untuk :
  1. Pembentukan H2S
  2. Dekarboksilasi asam amino, lisin, ornithin, arginin atau phenilalanin
  3. Menghidrolisis urea menjadi CO2 dan NH3
  4. Membentuk indol dari triptophan
  5. Tumbuh dengan sitrat sebagai sumber carbón satu-satunya
  6. Mencairkan gelatin
  7. Memfermentasikan berbagai macam gula-gula (karbohidrat)
Tidak ada kelompok bakteri lain telah diklasifikasi begitu luas berdasarkan antigen permukaan sel seperti Enterobacteriaceae. Antigen yang digunakan meliputi :
  1. Antigen O (membran luar lipopolisakarida)
  2. Antigen K ( Antigen kapsul)
  3. Antigen H ( Antigen flagella )
ESCHERICHIA COLI
Ordo                : Eubacteriales
Family             : Enterobacteriaceae
Genus              : Escherichia
Species            : Escherichia coli

            Pertama kali diisolasi oleh Tn Escherich (1885), merupakan penghuni tetap usus manusia atau hewan. Hidup secara komensal sejak beberapa minggu setelah lahir sampai manusia meninggal, hidup dari sisa protein manusia. Kuman ini sangat berguna bagi tubuh manusia, karena disamping membuat vitamin B juga mensintesa vitamin K (mutualisme ). Kuman coli yang patogen bagi manusia disebut coli patogen.

A.    Morfologi dan sifat – sifat :
  1. Bentuk batang , Gram negatip
  2. Gerak positip dengan flagel peritrich, beberapa strain berkapsul.
  3. Hidup fakultatip aerob, suhu optimal 370C, bila dipanaskan 600 C 30 menit akan mati
  4. Biokimia :
    1. Menguraikan  banyak gula-gula membentuk asam dan gas
    2. Reaksi IMVIC(Indol Motil Voges Pros Kauer Simon Citrat) : + + - -
    3. Sensitip terhadap Brylliant Green Citrat dan Na dioxycholat. Hal ini dimanfaatkan dalam pembuatan media SS , pada media ini dapat menghambat pertumbuhan kuman Escherichia coli
B. Biakan
Tumbuh pada media sederhana : Bouillon agar, gelatin, air pepton pada suhu 370C ( tumbuh juga pada suhu 220C). Pada media Endo tampak koloni bewarna merah logam dikelilingi oleh gelanggang merah.

C. Antigen
  1. O- Antigen = Ag somatik
  2. H- Antigen = Ag flagella
  3. K- Antigen = Ag kapsul, bersifat toksis dan anti fagositosis

D. Escherichia coli sebagai indikator pemeriksaan air
Di Indonesia kuman coli digunakan sebagai indikator dalam pemeriksaan air untuk konsumsi ( air minum ) karena bakteri ini selalu ada pada tinja, maka air bila air yang diperiksa terdapat kandungan kuman tersebut artinya air tersebut telah tercemar dengan tinja. Dan tidak layak dikonsumsi langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih. Jumlah perkiraan kuman tersebut dalam air dinyatakan dengan MPN ( Most Porbable Number ) atau PTJ ( Perkiraan Terdekat Jumlah ) .

E. Serotype Escherichia coli yang bersifat patogen.
Escherichia coli patogen dapat menyebabkan :
1. Gastroenteritis
    a. EPEC ( Entero Patogenic Escherichia coli )
          b. ETEC ( Entero Toksigenik Escherichia coli )
          c. EIEC  ( Entero Invasive Escherichia coli)
          d. EHEC ( Entero Haemorhagic Escherichia coli)
      2. Pada orang dewasa infeksi diluar saluran pencernaan ( pada saluran air kemih )
          a. Sistisis ( Infeksi vesca urinaria )
          b. Pada wanita hamil                                              
          c. Pada pria tua
     3. Apendixitis
     4. Peritonitis
     5. Septichemi hemorhagik (Winckel disease )
     6. Colitis, predisposisi terjadinya batu empedu
     7. Shock septic endotoksin pada anak atau orang tua

F. Patogénesis

      Lambung, jejenum, duodenum orang sehat bebas dari coliform, sedangkan orang   dengan diare akut oleh ETEC bagian tersebut terdapat kuman kuman ETEC dan untuk menimbulkan diare ada 3 syarat :
1.      Strain E. coli harus toksigenik ( di tes pada hewan percobaab )
2.      Jumlah kuman E. coli lebih dari 105 – 106 / ml
3.        Strain /galur yang toksigenik harus kontak dengan mukosa yang sensitif, jadi harus ada kolonisasi di usus halus karena usus halus lebih sensitif terhadap toksin E. Coli dari pada usus besar. Enterotoksin mempunyai efek terjadinya sekresi ion CL- disertai dengan penghambatan K+. Untuk mempertahankan keseimbanganair dan elektrolit lain : Na+,  K+ dan HCO3 sehingga tetap isotonik.

G. Diagnosis laboratorium
            1. Bahan pemeriksaan :
`                       a. Manusia : Tinja, rectal swab, urine, muntahan, cairan lambung dll
                        b. Non Manusia : Air, makanan, minuman , usap alat makan,
                                                      usap alat masak, dll
            2. Biakan / kultur        : Ditanam pada media Mac conkey, Endo, EMB dll
            3. Uji Biokimia
            4. Tes Serologi : Agglutinasi dengan antisera spesifik polivalen I – XI dan
                                      



























H. Pengobatan
           
            Karena kuman E.coli banyak yang resisten terhadap obat-obatan, maka sebaiknya
     sebaiknya sebelum pengobatan dilakukan tes resistensi terlebih dahulu.


Escherichia coli dan pemeriksaan air minum

            Air adalah mutlak yang harus ada dalam kehidupan manusia, dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan. Beberapa penyakit bisa muncul dan menjadi epidemi karena air tersebut tercemar oleh bakteri patogen , misalnya : thypus , disentri, cholera dll Penyakit tersebut merupakan kendala terhadap derajat kesehatan di negara kita.
Beberapa mikroba patogen yang terdapat dalam air :
1. Salmonella thyposa : Tahan lama di alam bebas tetapi cepat mati oleh terik matahari
    Species lainnya : Salmonella parathypi A, B dan C
2. Shigella dysenteriae : Penyebab disentri basiler
3. Entamuba histolitica
4. Vibrio cholerae
5. Clostridium tetani
Kuman- kuman tersebut berasal dari faeces manusia yang carrier.

Cara Menguji kebersihan air
Tujuan :
  1. Mengetahui koalitas air
  2. Mengetahui adanya mikroba patogen
  3. Mengetahui ada tidaknya bakteri coli/coliform
  4. Dengan adanya bakteri coli/coliform menunjukkan adanya pencemaran air oleh tinja manusia atau hewan, hal ini identik dengan adanya bakteri patogen lainnya.

Tahapan pengujian
  1. Presumtive test ( tes perkiraan)
  2. Confirmated test ( tes penegasan)
  3. Completed tes ( tes lengkap )

Metode lain yang dipakai : Membran filter atau menggunakan saringan bakteri dari selulloid.

3 komentar:

  1. tlong brkn penggolongan jenis jenis organisme

    BalasHapus
  2. Ini referensinya dari mana ya?

    BalasHapus
  3. Minta bantuannya, kalau jenis jenis atau golongan bakteri enterobakteriaceal bagaimana saja?

    BalasHapus