Laman

Minggu, 04 Desember 2011

Identifikasi Bakteri atau Flora Normal Pada Hidung Dalam

   Alat dan Bahan
 1.      Alat :
Ø Lidi kapas steril
Ø Kapas steril
Ø Tabung reaksi
Ø Sarung tangan
Ø Masker wajah
Ø Bunsen
Ø Ose bulat
Ø Pipet tetes
Ø Objek glass
Ø Mikroskop
Ø Labkulture
Ø Aotoklaf
Ø Oven
Ø Inkubator

2.      Bahan :
Ø Na fhisiologis 0,85%
Ø Alkohol 70%
Ø Larutan iodin povidon
Ø Media BAP
Ø Media MC
Ø Reagensia Pengecatan Gram (Gram A,B,C,D)
Ø Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
Ø Minyak Imerci
Ø Media uji biokimia

           Cara Kerja
1.      Pengambilan Sampel
Ø Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Ø Desinfeksi menggunakan lidi kapas steril dan kasa steril dengan larutan iodin povidon daerah sekitar lubang hidung luar, vestibulum, septum nasi, dasar rongga hidung, meatus inferior, konka inferior.
Ø Desinfeksi pula tangan yang memekai sarung tangan dengan menggunakan Alkohol 70%.
Ø Menbuka atau melebarkan lubang hidung pasien dengan tangan, memasukkan lidi kapas steril kedalam hidung secara perlahan-lahan. Melakukan swab atau usapan pada hidung dalan dengan cara memutar satu putaran dan pada akhir agak di tekan, kemudian lidi kapas ditarik keluar dan hindari penempelan lidi pada permukaan hidung.
Ø Lidi kapas segera dimasukkan kedalam larutan Na fhisiologis 0,85% pada tabung reaksi untuk dibuat suspensi, tutup tabung dengan kapas steril.
Ø Sampel segera dibawa ke laboratoriun untuk diperiksa.

2.      Pemeriksaan Sampel
Hari Pertama :
Ø Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Ø Menanam suspensi sampel yang telah diambil pada labkulture dengan cara, mengambil satu ose suspensi sampel kemudian ditanam pada media BAP (Blood Agar Plate) dan MC (Mack Konkey) secara aseptis (dikelilingi bunsen). Penanaman dengan cara gores sinambung. Media BAP merupakan media sektif bakteri Gram Positif, sedang media MC merupakan media selektif untuk bakteri gram negatif.
Ø Media kemudian diinkubasi pada inkubator pada suhu 370C selama 2x24 jam.

Hari ke Dua :
Ø Pengamatan terhadap koloni yang tumbuh pada media BAP dan MC.
Ø Koloni yang tumbuh kemudian dilanjutkan dengan pengecatan Gram, kemudian diamati pada mikroskop.
Ø Koloni yang tumbuh pada media BAP kemudian di uji katalase dengan larutan Hidrogen Peroksida, caranya dengan meneteskan larutan H2O2 pada objek glass, kemudian mengambil satu ose koloni bakteri pada media. Apabila positif akan timbul gelembung gas. Bakteri Stafilococcus sp memberikan hasil positif pada reaksi ini, dedangkan bakteri Staphilococcus sp memberikan hasil yang negatif.
Ø Untuk mengetahui spesies dari bakteri Stafilococcus dan Stertococcus, dilanjutkan dengan uji Biokimia.
Ø Koloni yang tumbuh pada media Mc dilanjutkan dengan uji Biokimia dengan media gula-gula, yang terdiri rari Glukosa, laktosa, maltosa,sakarosa, sukrosa, TSIA, SC, NA, dll.
Ø Semua uji biokimia kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.

Hari Ke Tiga :
Ø Dilakukan pengamatan terhadap hasil uji biokiomia.
Ø Mencocokan hasil dengan tabel atau buku panduan.
Ø Menentukan jenis bakterinya.
  
Bakteri yang Tumbuh :
Staphylococcus coagulase         
Staphylococcus aureus                                    
Bacillus spp.                                                   
Enterobacter gergoviae                                 
Escherichia coli                                              
Streptococcus viridans                                    
Acinetobacter lwofii                                        
Salmonella arizonae                                       
Pseudomonas aeruginosa                               




      Daftar Pustaka

Fokkens W, Lund V, Mullol J. European position paper on rhinosinusitis and nasal polyposis. Rhinology 2007; Suppl 20:6-14.

Kentjono WA. Rinosinusitis: etiologi dan patofisiologi. Dalam: Mulyarjo, ed. Perkembangan terkini diagnosis dan penatalaksanaan rinosinusitis-PKB IV. Surabaya: Bagian/SMF Ilmu Kesehatan THT FK Unair/RS Dr. Soetomo; 2004. h. 1-15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar